Cincin Kawin - Seorang rekan dekat saya baru saja bertunangan dengan asa besar bahwa cincinnya bakal menjadi cincin pernikahan Yahudi sangat mewah abad ini. Dia salah. Kisah cintanya agak lucu.
Janice (nama sudah diubah) ialah seorang perempuan muda khas Yahudi yang kaya yang menginginkan cincin pertunangan yang lumayan mewah, seperti banyak sekali teman-temannya. Pacar Janice membawanya ke puncak gunung yang paling terpencil disertai dengan sampanye dan sekuntum mawar merah bertangkai panjang. Saat menyimak sebuah puisi oleh pengarang favoritnya, dia berlutut dan melamar rekan saya guna menjadi calon istrinya. Namun, jawaban positif Janice datang sebelum dia benar-benar menyaksikan cincin pertunangan. Cincin tersebut ternyata ialah sepotong kecil benang di dalam kotak beludru yang dibukanya. Pacarnya mengerjakan ini untuk menyaksikan apakah dia bakal menikah dengannya atau tidak "baik atau buruk," laksana kata pepatah.
Janice setuju guna menikahi pacarnya yang agak kreatif dan mereka merencanakan pernikahan mereka. Pernikahan tersebut akan menjadi pernikahan sangat mewah abad ini. Dia salah. Kisah pernikahan Yahudi-nya pun agak lucu.
Janice mengejar bahwa unsur terpenting dari suatu pernikahan ialah di atas ring. Gagasan Janice mengenai apa yang diinginkannya dalam cincin pernikahan Yahudi ialah cincin yang merangkum semua nilai dan warisan Yahudi keluarganya yang dibalut menjadi perhiasan kecil yang akan menggambarkan cinta abadi di matanya. Namun di mata pacarnya, tersebut sudah ketinggalan zaman. Jenis cincin ini telah tua, dan dia hendak mengejutkannya dengan cincin gaya canggih baru. Di dunia ketika ini, cincin pernikahan Yahudi, seperti seluruh cincin pernikahan bisa ditemukan di sebanyak pengaturan, mulai dari sekian banyak logam. Ini ialah kesempatan tepat guna memilih representasi pengabdian dan cinta yang tepat yang ditelusuri pacar Janice. Dia menguras berjam-jam di internet menggali melalui sekian banyak situs web yang mayoritas termasuk judaica hingga dia mengejar cincin emas yang sempurna. Hari pernikahan mendarat dan pengantin perempuan maupun pengantin lelaki tidak tahu bahwa pasangan mereka yang signifikan merencanakan guna mengejutkan yang beda dengan cincin pernikahan yang tidak terduga.
Upacara Pernikahan
Di bawah kanopi atau "chuppah" dalam pernikahan Yahudi Orhodox, cincin tidak tercebur dalam upacara; bukan satu cincin kawin terlibat. Cincin yang diserahkan oleh mempelai laki-laki untuk pengantin perempuan ialah satu-satunya cincin yang diserahkan selama upacara yang sebetulnya atau saat sepasang suami istri bertunangan satu sama beda oleh seorang rabi yang ditahbiskan. Ketika Janice menerima cincinnya di bawah chuppah, pacarnya, yang kini menjadi suaminya, memberinya cincin yang terlihat paling tradisional. Cincin tradisional ini bukan yang dia harapkan, namun dia tahu tersebut yang dia inginkan. Setelah upacara pernikahan, Janice memberi suaminya cincin kawin; tersebut cincin yang sama persis. Suaminya berbicara bahwa dia hendak mereka berdua mempunyai cincin kawin Yahudi yang sama dan tahu bahwa andai dia membelikannya cincin impiannya, dia bakal membelikannya cincin yang serupa sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar