Jumat, 06 Desember 2019

Cincin Kawin di Kepulauan Seribu Utara

Cincin Kawin di Kepulauan Seribu Utara

images (220×220)

Cincin Kawin- Cincin kawin, apakah set pernikahan trio atau tidak, ialah simbol cinta, pengabdian, dan iman di mana-mana. Namun, tidak tidak sedikit yang tahu bagaimana konsep cincin kawin berasal dan mengapa tersebut penting. Cincin kawin mempunyai sejarah panjang dan misterius, dan sudah berevolusi dari mula yang sederhana. Konsep cincin kawin sudah ada sekitar berabad-abad, dan kini menjadi tumpuan di beberapa besar kebiasaan dan agama ketika ini. Ini ialah simbol sangat menonjol dari institusi pernikahan, tetapi tidak sedikit yang tidak tahu makna sebenarnya atau permulaannya dan melulu menerima ritual begitu saja.

Cincin pertunangan berakar di Mesir Kuno, di mana kelaziman didirikan menanam cincin di jari pengantin wanita, sebagai tanda bahwa pengantin lelaki memiliki keyakinan pada keterampilan wanita guna merawat rumahnya. Cincin kawin kesatu ini tercipta dari alang-alang dan tumbuhan yang tumbuh di ambang sungai Nil, yang dipelintir dan dikepang menjadi bentuk.

Pada Abad Pertengahan, pernikahan mayoritas adalahpengaturan keuangan, dan cincin pertunangan bermanfaat sebagai semacam tabungan kasar pada pengantin wanita. Pengaturan guna pernikahan diciptakan jauh sebelumnya, sampai-sampai mempelai lelaki memberi pengantin perempuan dan orangtuanya suatu cincin pernikahan yang berharga sebagai tanda bahwa dia berkomitmen guna pernikahan dan tidak bakal mundur. Keluarga akan mengawal cincin hingga pernikahan, saat cincin tersebut akan disajikan untuk pengantin wanita.

Ritual ini terus berlangsung tetapi mendapat  momentum di abad ke-9 saat Paus Nicolas I menciptakan cincin emas sebagai persyaratan pernikahan sebagai teknik untuk mengindikasikan kekayaan guna membuktikan keterampilan pengantin lelaki dalam mengasuh seorang istri. Cincin pertunangan berlian kesatu yang terdaftar berasal dari tahun 1477, dan diserahkan kepada Mary dari Burgandy oleh Archduke Maximillian dari Austria. Pada ketika ini, berlian dirasakan mempunyai kekuatan yang nyaris ajaib untuk menolong membuat pernikahan lebih stabil dan murni.

Sementara cincin pertunangan sudah ada sekitar berabad-abad, cincin kawin pria melulu tren baru-baru ini. Cincin kawin pria mendapat  momentum sekitar Perang Dunia II, saat pria yang dihadapkan dengan perpisahan dari pengantin perempuan mengenakan cincin sebagai pengingat bakal komitmen mereka terhadap orang yang mereka cintai. Sementara cincin pernikahan kesatu ialah cincin emas sederhana, mereka ketika ini ingin rumit dan bertatahkan berlian untuk menolong menandakan tingkat komitmen lelaki tersebut untuk istrinya.

Sementara asal-usul dan pentingnya cincin kawin sudah berkembang secara menyeluruh dari masa-masa ke waktu, pesan intinya tetap sama. Cincin kawin ialah bukti komitmen, tidak mementingkan diri sendiri, dan pengabdian. Setiap orang dan setiap pasangan mempunyai pandangan bertolak belakang dalam ritual, dan mengupayakan menemukan teknik untuk mempersonalisasi empiris mereka. Misalnya, tidak sedikit orang meminta supaya cincin mereka diukir dengan pesan yang dipersonalisasi. Ini menolong membuat pasangan merasa lebih tercebur dalam proses, dan mengindikasikan tingkat kepedulian dan komitmen tambahan untuk orang yang mereka cintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cincin Kawin di Aceh Barat

Cincin Kawin di Aceh Barat Cincin Kawin - Hampir setiap kebiasaan bertukar cincin kawin sebagai simbol cinta dan komitmen mereka pada u...